Mindful, Hidup Seperti Apakah Itu?

hidup dengan mindful, hidup di saat ini
Kita sering diajak untuk hidup dengan mindful. Tapi sebetulnya, seperti apakah hidup mindful itu? Apa saja yang harus dilakukan?

Seiring dengan semakin gencarnya kesadaran dan ajakan untuk memperhatikan kesehatan mental, kata mindful semakin sering kita dengar. Tapi apa sebenarnya kata Mindful, dan benarkah aktivitas tersebut dapat membantu kita untuk lebih produktif dan bahagia?

Arti Mindful, dan mengapa kita perlu menguasainya

Mindful sering diartikan sebagai kemampuan untuk hadir di masa kini; sadar apa yang sedang dilakukan, dipikirkan, dan dimana keberadaan kita.

Tanpa kita sadari, hidup kita ini sering berjalan “bertumpukan”. Saat sedang bekerja kita memikirkan anak yang di rumah. Saat sampai rumah dan menemani anak, kita malah ingat bahan meeting, deadline pekerjaan, atau target tahunan.

Begitulah, kita sering membiarkan masa kini berlalu begitu saja, tanpa kita sadari dan nikmati. Setiap detik berlalu begitu saja. Kita terus mencemaskan masa depan, atau malah terus menyesalkan kejadian yang telah lewat.

Sebagian besar dari kita memang kurang menyadari pikiran. Sebaliknya, kita malah mengijinkan pikiran yang mengendalikan kita. Akibatnya kita mudah sekali merasa lelah, stres, dan bingung menghadapi semua hal yang ada di hadapan kita.

Jadi, yuk, kita mulai sadari hidup kita. Mari mulai hidup di “saat ini”, aktif, terbuka, dan secara sadar memperhatikan yang ada dihadapan kita.

Tiga hal penting dalam mindfulness

Ada 3 hal penting yang perlu kita lakukan agar hidup kita selalu dalam kesadaran utuh; yaitu disiplin keinginan, tindakan dan pikiran.

#1. Disiplin keinginan

Hal apa yang paling membuat Sahabat bahagia; apakah terwujudnya keinginan, anak yang penurut, atau pendapatan yang besar setiap bulan?

Tiga contoh di atas bisa jadi hal-hal yang memang bisa membuat kita bahagia. Dan jika kita cermati, ketiga hal tersebut termasuk dalam kategori yang tidak bisa kita kendalikan.

Terwujudnya keinginan kita membutuhkan syarat, usaha dan juga kesempatan. Usaha bisa kita upayakan, tapi tidak dengan kesempatan.

Anak yang menurut, bisa kita usahakan dengan pendidikan, tapi tidak dengan hasilnya. Bagaimanapun, manusia punya kehendak bebas bukan?

Begitu juga dengan pendapatan yang besar, kita juga butuh syarat yang bisa jadi tidak bisa kita penuhi sendiri.

Tidak heran, jika semakin banyak hal yang kita inginkan, seringkali hidup kita semakin tidak bahagia. Karena fokus kita berada pada hal-hal yang di luar diri kita.

Sebetulnya, semua hal di sekeliling kami ta dapat dikategorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah semua hal yang dapat kita kendalikan, kelompok yang kedua adalah apapun yang ada di luar kendali kita. 

Hal-hal yang dapat kita kendalikan antara lain persepsi, emosi, ucapan, dan tingkah laku kita. Sementara hal yang tidak dapat kita kendalikan adalah kejadian alam di lingkungan sekitar kita, hal-hal yang melibatkan orang lain, sikap orang lain, kesehatan dan umur, masa lalu, masa depan, dan hasil-hasil dari upaya yang kita lakukan.

Jika ingin hidup lebih bahagia, kita perlu memfokuskan diri pada hal-hal yang ada dalam kendali kita.

Ingin mewujudkan cita-cita, maka berfokuslah pada usaha dan kemudian bertawakal atas hasilnya. Ingin anak yang patuh pada orang tua, maka fokuslah pada bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak, dan seterusnya.

#2. Disiplin tindakan

Pernahkah Sahabat berjalan ke suatu tempat, dan tanpa terasa, tahu-tahu sudah samai di tempat tujuan?

Hal yang wajar sebetulnya, tapi kita tidak bisa membiarkan hidup kita terus-menerus berjalan otomatis. Kita bisa saja akan ketinggalan momen atau pelajaran penting dari sekitar kita.

Perasaan, pikiran, dan perilaku kita memang sering berjalan otomatis, sampai saat menghadapi masalah pun, respon kita otomatis. Seperti saat sebagian orang malah menarik diri dan menghindar saat menghadapi masalah. Ada juga yang merusak diri ketika ada masalah datang.

Padahal emosi sebetulnya tidak otomatis muncul dari dalam diri kita. Penelitian dari Lisa Feldman Barret membuktikan jika emosi dapat dibentuk. Ia merupakan hasil dari pengalaman dan pembelajaran yang dialami oleh manusia.

Artinya, andaikan emosi adalah sebuah program, maka program tersebut dapat agar kita ubah. Agar suatu saat saat pemicu emosi datang, kita dapat memberikan respon terbaik.

Cara yang paling mudah untuk melakukannya adalah dengan menentukan reaksi atau respon yang tepat atas kejadian yang muncul. Tahapannya dimulai dari menyadari emosi, melakukan jeda, dan memilih respon.

Kita tidak bisa mengubah peristiwa tetapi kita bisa mengubah respon kita terhadap peristiwa tersebut.

Arti hidup mindful

#3. Displin pikiran

Biasanya, apa yang Sahabat lakukan saat ada teman datang untuk curhat? Mudah sekali bagi kita untuk memberikan solusi bukan?

Tapi mengapa saat kita yang menghadapi masalah, sulit sekali kita mendapatkan solusi? Biasanya ini terjadi karena kita sudah kehilangan objektivitas. Inilah yang menjadi alasan, mengapa kita perlu mampu melihat dari sudut pandang orang lain saat mengalami masalah.

Mendisiplinkan pikiran dalam Mindful sangatlah penting. Banyak sekali masalah sehari-hari yang muncul karena kita tidak dapat mendisiplinkan pikiran; perbedaan pendapat yang memicu perseteruan, perang di media sosial, dan masih banyak lagi. Dengan sering membiasakan diri dalam kondisi mindful, kita akan mampu melihat sebuah masalah dengan lebih jernih, sehingga solusi pun mudah diperoleh.

Selain dengan belajar melihat masalah dari sudut pandang orang lain, kita juga perlu melatih pikiran agar dapat hidup selaras dengan orang lain, memahami jika pikiran kita bukanlah kenyataan, serta belajar bagaimana menggunakan pikiran untuk mendapatkan hidup yang bermakna.

Langkah untuk mempraktekkan mindful dalam kehidupan sehari-hari

Agar dapat mengetahui bagaimana mempraktekkan mindful dalam kehidupan sehari-hari, Sahabat Motiva dapat bergabung dalam kelas Mindful Special Ramadhan dengan harga khusus.

Dalam kelas tersebut Sahabat dapat belajar bagaimana disiplin keinginan, tindakan, dan pikiran sangat penting. Silahkan kunjungi tautan pada tombol berikut untuk mendapatkan kelas “Mindful Life” dan tahu cara mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sampai jumpa di kelas, dan semoga tulisan di atas bermanfaat, ya.

Tulisan ini bermanfaat? Bagikan Sekarang

Berlangganan Artikel

Dapatkan tulisan terbaru tentang produktivitas & pengembangan diri yang lain melalui email. GRATIS.

Leave a Comment

On Key

Artikel Lainnya..

Produktif Sendirian, Percuma! Mengapa?

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita sudah tidak lagi asing dengan istilah gotong-royong bukan? Pelajaran gotong-royong yang sudah dikenalkan guru-guru kita semenjak kita duduk di bangku SD bahkan mungkin TK.