Jika konteksnya adalah industri produksi atau ukuran kinerja individu pada suatu perusahaan, arti produktivitas di atas tentu tidak salah. Beda halnya jika arti produktivitas tersebut dilekatkan pada individu, maka maknanya tidak hanya tentang mengatur waktu.
Makna lain dari produktivitas
Ada beberapa arti produktivitas yang mungkin Motivans pernah dengar, seperti
- Memilih dengan sadar apa saja yang ingin kita kerjakan, dan melakukannya dengan seefisien mungkin
- Mengadopsi suatu sistem yang membuat kita terus bertumbuh
- Menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas guna meraih tujuan hidup, cita-cita, atau goals
- Tindakan efektif untuk cita-cita
- Ukuran seseorang saat menyelesaikan satu pekerjaan
Jika melihat dari daftar arti produktivitas di atas, kita bisa melihat ada beberapa kesamaan dari makna produktivitas, yaitu “bekerja dengan efektif untuk mewujudkan cita-cita“.
Begitulah, produktivitas sebetulnya memang tidak hanya tentang mengatur waktu. Perlu ada tujuan yang jelas saat melakukan aktivitas yang dilakukan. Karena dari kejelasan tujuan itulah, kita tidak hanya sibuk bekerja tapi juga akan merasa bersemangat dan merasa puas dengan hasilnya.
Meskipun mencapai tujuan dengan efektif merupakan salah satu elemen dari produktivitas, tujuan tersebut juga perlu dievaluasi, apakah berharga dan patut untuk diperjuangkan.
Arti produktivitas tidak hanya tentang angka
Ya, produktivitas memang tidak hanya tentang angka, tapi melakukan hal yang sudah kita rencanakan sesuai kemampuan, dan tentu saja, kita pun enjoy saat mengerjakannya. Dengan cara itulah kita akan bisa memberi makna pada waktu yang kita gunakan.
Dari pemikiran dasar itulah, kemudian kita belajar bagaimana mengatur waktu agar menjadi produktif. Berusaha meningkatkan kualitas diri dibandingkan berpacu dengan orang lain. Kalaulah harus menjadi lebih baik, maka term itu berlaku pada “menjadi lebih baik dari hari kemarin” bukan “menjadi lebih baik dari si Fulan/ Fulanah”.
Ini pula yang menjadikan aktivitas produktif setiap individu berbeda.
Aktivitas meeting bagi seorang manajer, yang tugasnya memang memastikan pekerjaan di bagiannya berjalan sesuai rencana dan memenuhi target, tentu saja termasuk produktif. Beda halnya jika kita hadir pada meeting, dan hanya melaporkan apa yang sedang dan sudah kita kerjakan, maka meeting tersebut bukan hal yang produktif bagi kita.
Tentang pekerjaan yang membosankan dan menyebalkan …
Sayangnya hidup tidak selalu berisi hal-hal yang sesuai dengan tujuan hidup kita. Akan selau ada hal yang tidak menyenangkan, membosankan tapi wajib kita kerjakan karena beberapa alasan.
Disinilah kemudian pentingnya manajemen waktu, sebuah strategi yang kita butuhkan untuk menyelaraskan “pekerjaan” dan “hidup” kita. Dan dalam membuat strategi tersebut kita perlu juga memperhatikan energi dan fokus kita.
Manajemen waktu tidak akan berhasil tanpa memperhatikan bagaimana dan kemana energi serta fokus kita gunakan. Tentu Motivans masih ingat bagaimana rancangan hari yang dibuat ternyata berantakan karena kita lupa waktu, sibuk berbalas komen dengan netizen. Atau beratnya berfokus pada kursus setelah seharian sibuk dengan tugas rumah tangga, niat belajar masih ada tapi energi untuk memahami pelajaran rasanya sudah habis.
Jadi, jika ingin hidup yang produktif, mulailah dari menemukan apa yang menjadi tujuan hidup Motivans. Lanjutkan dengan membuat rencana aksi bulanan, mingguan, dan harian.
Akan lebih baik jika Motivans menyesuaikan sistem produktivitas tersebut dengan potensi atau kekuatan personal.
Dan terkait dengan sifat personal dari produktivitas ini, saat ini Motiva sedang mengembangkan kelas produktivitas yang menyesuaikan dengan bakat atau potensi setiap individu. Di kelas ini Motivans akan diajak memetakan potensi (assesment) terlebih dahulu, kemudian merancang tujuan hidup yang tepat, dan akhirnya merancang sistem produktivitas.
Penasaran seperti apa kelasnya? Silahkan ikuti tautan di bawah untuk bergabung di grup waiting list Telegram dan mengikuti kabar terbaru mengenai kelas tersebut.