Sebagian besar dari kita punya daftar pekerjaan yang ingin kita hindari atau enggan mengerjakan. Pekerjaan tersebut akhirnya kita tunda terus. Kadang pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang rumit, hanya kita merasa malas saja mengerjakannya.
Alasan mengapa kita menghindari pekerjaan tertentu
Ada banyak pekerjaan yang bisa lakukan setiap hari. Tapi pekerjaan yang sulit, punya banyak daftar sub tugas, atau malah pekerjaan yang sangat mudah dan ringan; biasanya membuat kita malas mengerjakan.
Kita tahu bahwa tugas tersebut perlu segera dikerjakan. Bahkan jika dikerjakan, dapat membuat kita lebih mudah dan bahagia.
Lucunya, kadang kita mengumpulkan semua hal yang terkait dengan pekerjaan yang kita hindari.
Misalkan saat tahu mencatat keuangan adalah langkah awal keuangan yang sehat, kita lebih suka mencari tips bagaimana mulai mengatur keuangan, ikut seminar finansial, tapi malah tidak segera mencatat keuangan.
Kita lebih suka berdiskusi tentang bagaimana bisa menyelesaikan banyak pekerjaan, tertawa geli membaca meme yang menggambarkan keseharian kita, beli buku, planner,- yang kita kira akan membuat kita mampu menyelesaikan pekerjaan; tapi sayang, kita tidak pernah mengambil action mengerjakan semua hal yang memang harus kita kerjakan.
Salah satu penyebab dari pengingkaran tersebut adalah rasa takut.
Kita takut jika kita terlihat bodoh, pekerjaan semakin banyak, tanggung jawab semakin besar, atau malah takut jika terlihat kekurangan diri sendiri karena melakukan pekerjaan yang kita hindari.
Seperti mencatat keuangan di atas, kita malas mengerjakan karena kita akhirnya tahu, betapa boros dan tak terkontrolnya pengeluaran kita sehari-hari.
Sayangnya, pengingkaran tersebut sia-sia, dan hanya membuat kita merasa semakin bersalah, tidak kompeten, dan gagal.
Cara melakukan pekerjaan yang biasa kita hindari
Jadi, mari berhenti menghindar, hadapi saja kenyataan, dan segera kerjakan.
Berikut langkah-langkah melakukan pekerjaan yang biasa kita hindari
- Kumpulkan semua daftar pekerjaan apa saja yang sudah lama kita hindari dan tunda untuk dikerjakan
- Buat daftar prioritas. Jika belum terbiasa, gunakan saja tingkat urgensi dari pekerjaan tersebut. Artikel “Cara membuat prioritas” pada kategori produktivitas, mungkin bisa membantu Sahabat Motiva menyusun daftar prioritas.
- Tentukan tanggal dan waktu mengerjakan. Lihat kalender, dan pilih tanggal saat Sahabat Motiva tidak punya janji. Jika tidak ada tanggal kosong, maka luangkan satu tanggal untuk mengerjakan satu pekerjaan yang sudah lama Sahabat Motiva hindari.
- Tentukan berapa lama akan mengerjakan pekerjaan tersebut. Meskipun rentang waktu tersebut hanya cukup melakukan satu pekerjaan kecil (contoh membaca dan menghapus 20 email) tidak masalah. Jangan lupa, setting reminder, ya. Pekerjaan yang belum rutin dilakukan, biasanya lebih mudah dilupakan. Menyalakan pengingat 1 jam sebelum waktu yang ditentukan akan sangat membantu eksekusi.
- Jika mungkin, ajak seorang teman atau partner akuntabilitas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut bersama-sama. Tidak perlu harus bertemu, melalui video call pun tidak masalah.
- Hargai pencapaian yang sudah Sahabat Motiva peroleh. Jangan pernah remehkan keberhasilan kecil. Meskipun hanya mampu membersihkan email selama 5-10 menit, berbanggalah. Keberhasilan kecil akan membantu Sahabat Motiva tetap bersemangat.
Jika sudah terbiasa mengatasi penundaan tersebut, jangan lupa, jadikan langkah-langkah penyelesaian tersebut sebagai kebiasaan baru. Dan semoga dengan cara ini tidak ada lagi pekerjaan penting yang Sahabat Motiva hindari. Selamat mencoba!
Oya, jika ingin menghentikan kebiasaan menunda, kelas Anti Penundaan dari ruangtraining bisa menjadi solusi. Di kelas ini, Sahabat akan belajar bagaimana mengatasi penundaan dengan lebih terstruktur. Ikuti tautan di bawah ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang kelas Anti Penundaan.
Temukan Cara Berhenti dari Kebiasaan Menunda dan Jadi Lebih Bahagia