Berubah itu Sulit Dilakukan? Coba Kenali 5 Tahap Perubahan Ini Dulu

Ingin bangun pagi, tapi kok susah, ya?

Pengen turun berat badan, tapi kok disiplin makan itu susah, ya? Aduh, mengapa berubah itu sulit dilakukan?

Alasan berubah itu sulit dilakukan

Membuat perubahan dalam hidup, apalagi perubahan yang sifatnya jangka panjang, memang cukup menantang.

Dalam buku Self Coaching, bab 2, coach Aji menuliskan jika perubahan sulit dilakukan karena kebanyakan hanya ingin mengubah hal-hal di luar dirinya.

Misalnya, ketika ingin turun berat badan, maka yang diubah adalah jenis makanannya; ingin bangun pagi, hanya setting alarm, berusaha mematikan hand phone 1 jam sebelum tidur, dan lain sebagainya.

Perubahan kondisi di luar diri, tentu tidak salah, namun sesungguhnya ada beberapa proses atau tahapan yang perlu kita lalui, agar perubahan lebih mudah dilakukan.

5 Tahapan proses perubahan

Tahap perubahan #1. Inspirasi

Sadar jika kita butuh berubah, tapi belum siap untuk berubah; misalnya karena masih nyaman dengan perilaku lama.

Untuk itu mulailah renungkan atau sadari apa yang perlu diubah. Mulailah berpikir apa tujuan dari perubahan tersebut, manfaat apa yang akan diperoleh jika melakukan perubahan, serta konsekuensi ketika perubahan tidak dilakukan.

Sebisa mungkin, tumbuhkan kesadaran, agar emosi tergugah dan menjadi daya dorong untuk perubahan.

Tahap perubahan #2. Formulasi

Di tahap ini, biasanya sudah mulai membuat perubahan, tapi belum bisa berkomitmen secara penuh. Di tahap ini pula biasanya sudah mulai mencoba melakukan langkah kecil dari perubahan tersebut.

Beberapa hal penting yang perlu dilakukan pada tahap ini:

  1. Tetapkan tujuan perubahan dengan lebih spesifik dan terukur
  2. Lakukan sharing komitmen; misalnya dengan “mendeklarasikan” di media sosial
  3. Lacak setiap kemajuan agar tahu apakah aktivitas kita bergerak mendekati atau menjauhi tujuan
  4. Cari partner akuntabilitas
  5. Tentukan kapan perubahan akan dimulai

Pertimbangkan juga aktivitas yang kira-kira akan menghambat/ menyabotase rencana, dan rencanakan juga apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.

Oya, Sahabat Motiva yang alumni kelas 27 Hari Mengubah Hidup, bisa menemukan detil tahapan ini di materi, lho. Coba cek lagi, agar anggapan “berubah itu sulit dilakukan” dapat dihilangkan.

Tahap perubahan #3. Aksi

Ini merupakan tahap tindakan, saat kita mulai melakukan perubahan atau tindakan yang sebenarnya, meskipun tindakannya masih belum konsisten. Kadang masih lewat satu atau dua hari, tapi masih terus melakukan tindakan yang diinginkan.

Tahap ini biasanya membutuhkan waktu yang lama agar perubahan tersebut menetap. Perubahan ini biasanya membutuhkan waktu 18-254 hari, dengan angka rata-rata 66 hari, agar menjadi sebuah kebiasaan atau perubahan yang menetap.

Pada tahap ini, hal yang paling penting adalah mempertahankan konsistensi. Sahabat Motiva dapat melakukannya dengan cara:

  1. Memberi imbalan untuk diri sendiri.
  2. Countering untuk mengatasi rasa bosan.
  3. Kondisikan lingkungan agar mendukung perubahan, misalnya, jika ingin lari pagi, siapkan keperluan lari dari malam sebelumnya.
  4. Cari partner akuntabilitas

Tahap perubahan #4. Adaptasi

Ini merupakan tahapan untuk menjadikan perubahan tersebut agar tidak terhenti.

Hal yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah menghindari resiko-resiko yang menjadikan diri kita kembali atau jatuh pada kebiasaan lama.

Tahap perubahan #5. Integrasi

Tahap akhir untuk menjadikan perubahan menjadi bagian dari diri kita.

Dari pemahaman tahapan di atas, saat ingin mengubah sesuatu, alokasikan waktu paling tidak 3-4 bulan atau minimal 90 hari. Dan jangan lupa, pilih perubahan yang benar-benar ingin di ubah, agar proses perubahan benar-benar mungkin dilakukan.

Selamat mencoba, dan semoga bahasan di atas dapat membantu menghapus keyakinan jika berubah itu sulit dilakukan.

Sumber: Motiva Talk edisi #15.

Leave a Comment