Ingin Mewujudkan Resolusi Tahun Baru? Coba Ubah Resolusimu Jadi Habits

wujudkan resolusi tahun baru dengan mengubahnya menjadi good habits
Ingin resolusi tahun baru Sahabat tercapai? Coba ubah resolusi tersebut jadi kebiasaan baru atau habits.

Tahun baru sebentar lagi tiba. Sebagian kita mungkin mulai sibuk membuat resolusi tahun baru, meski tidak sedikit juga yang mulai meninggalkannya.

Fakta bahwa resolusi tahun baru sulit diwujudkan, ditambah ketidakpastian kondisi karena pandemi saat ini, membuat banyak orang mulai skeptis untuk kembali membuat resolusi tahun baru.

Pada kenyataannya,

“Goals, target, tujuan hidup, resolusi tahun baru, atau apapun Sahabat menyebutnya; sebenarnya bukan tentang mendapatkan hasil, karena hasil ada di luar kendali kita. Perubahan perilaku setelah kita membuat goals, target, tujuan hidup atau resolusi tahun baru-lah yang menjadi tugas kita.”

-motiva.id-

Jadi, jika ingin mewujudkan resolusi tahun baru, langkah yang perlu kita ambil, adalah mengubah SMART goals tersebut menjadi kebiasaan baru atau good habits. Karena perubahan inilah yang ada dalam kendali kita.

Langkah mengubah resolusi tahun baru menjadi kebiasaan baik

Setelah menentukan resolusi, maka ada 3 langkah lanjutan yang perlu Sahabat lakukan, yaitu

#1. Tulis resolusi tersebut

“Mewujudkan resolusi itu membutuhkan komitmen, maka tuliskanlah!”

-Darmawan Aji

Pikiran kita mudah melupakan sesuatu yang tidak terlihat. Dengan menuliskan resolusi tahun baru, akan membantu kita lebih mudah berkomitmen pada tujuan awal.

#2. Buat rencana-rencana kecil

Menuliskan resolusi juga akan mempermudah kita membuat rencana-rencana yang mungkin untuk dilakukan (actionable steps). Dan rencana-rencana kecil inilah yang akan menjadi kebiasaan baru kita.

#3. Mulai dari satu rencana dan jadikan kebiasaan

Kaidah memulai satu kebiasaan baru selalu sama, mulai dari yang paling kecil, paling mudah, dan tentu paling mungkin dilakukan.

Misalkan jika ingin menurunkan berat badan 10 kg pada tahun ini, Sahabat dapat mulai dari berolahraga jalan kaki selama 15 menit dan mengurangi 1 jenis makanan manis selama seminggu.

Jika minggu depan sudah mulai terbiasa, maka tambahkan durasi olahraga, dan jenis makanan yang ingin dibatasi jumlah konsumsinya.

Mengubah resolusi tahun baru menjadi perilaku sehari-hari (habits) akan membantu terwujudnya resolusi

Oya, terkait dengan pencapaian tujuan, sebetulnya ada tiga jenis goals yang perlu kita miliki, yaitu

  1. Outcome goals (target hasil)
  2. Performance goals (target kinerja)
  3. Process goals (target perilaku)

Ketiga ini saling terkait. Outcome goal cenderung akan tercapai bila performance goal tercapai. Performance goal akan tercapai bila process goal tercapai.

Process goals inilah yang menjadi fokus kita setiap hari jika ingin mewujudkan resolusi tahun baru. Contoh process goals dari menurunkan berat badan di atas, target perilaku dapat berupa membatasi jajan makanan dan memasak makanan sendiri agar jumlah gula yang dikonsumsi dapat dikontrol.

Process goals ini kadang memang tidak berkaitan langsung dengan standar kinerja yang kita harapkan, tapi membantu tercapainya hasil.

Untuk belajar lebih jauh tentang menentukan process goals yang tepat untuk tujuan atau resolusi tahun baru, Sahabat dapat bergabung di kelas “27 Hari Mengubah Hidup

Di kelas ini Sahabat akan belajar bagaimana menentukan

  • Kebiasaan yang sesuai dengan resolusi
  • Membuat tahapan perubahan atau memulai kebiasaan baru terasa lebih mudah
  • Cara saat tahapan perubahan tidak berjalan sesuai yang diharapkan
  • Cara mempertahankan komitmen

Banyak orang bilang, membuat perubahan atau mengubah perilaku itu sulit dilakukan. Tapi dengan mengetahui ilmunya, Insya Allah perubahan dan mencapai resolusi tahun baru bukan hal yang mustahil lagi.

review kelas 27 hari mengubah hidup oleh darmawan aji

Tulisan ini bermanfaat? Bagikan Sekarang

Berlangganan Artikel

Dapatkan tulisan terbaru tentang produktivitas & pengembangan diri yang lain melalui email. GRATIS.

Leave a Comment

On Key

Artikel Lainnya..

Produktif Sendirian, Percuma! Mengapa?

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita sudah tidak lagi asing dengan istilah gotong-royong bukan? Pelajaran gotong-royong yang sudah dikenalkan guru-guru kita semenjak kita duduk di bangku SD bahkan mungkin TK.