Susah Fokus Kerja? Mungkin ini Sebabnya

kurang tidur bisa membuat susah fokus
Susah fokus tidak hanya disebabkan media sosial atau email, tapi bisa juga karena kebiasaan yang kurang mindful dan gaya hidup tidak sehat.

Begitu duduk untuk bekerja, buka Google Doc. Sambil nunggu loading buka dulu Tik Tok, ngintip Instagram tipis-tipis, tiba-tiba ingat belum cek email. Sambil nunggu email loading semua (Google Doc sudah terbuka, anyway), cek update FB … Saat sadar, ternyata waktu kerja sudah berjalan selama 1,5 jam.

Terkadang, kita sendiri tidak bisa memahami mengapa kita mudah sekali mengikuti jari kita pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Meskipun punya daftar to-do yang panjang, atau malah deadline yang mepet, tetap saja, susah sekali untuk fokus pada pekerjaan di depan kita.

Penyebab susah fokus dan cara mengatasinya

Sebagai karyawan atau profesional, memiliki kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi tentu sangat penting. Tapi sudah menjadi rahasia umum juga, jika mempertahankan fokus bisa terasa sangat sulit.

Penyebabnya bisa bermacam, bisa jadi karena kebiasaan kita sehari-hari (seperti yang Motiva gambarkan di paragraf awal), faktor kesehatan, atau gaya hidup yang kurang sehat.

Lalu bagaimana mengatasinya? Berikut beberapa penyebab dan ide solusi susah fokus yang sudah Motiva kumpulkan dari beberapa sumber.

#1. Gangguan perhatian/hiperaktifitas (ADHD)

ADHD merupakan kondisi medis yang memengaruhi kemampuan kita untuk memusatkan perhatian dan memproses informasi dengan efektif.

Para penderita ADHD cenderung mudah terganggu, sulit untuk duduk diam, dan memiliki kecenderungan mengabaikan tugas yang membosankan atau sulit.

Jika memang Motivans memiliki tanda-tanda seperti di atas, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

#2. Stres dan cemas

Stres dan cemas yang tinggi dapat memengaruhi kemampuan kita untuk fokus dan konsentrasi. Saat berada dalam kondisi stres atau cemas, pikiran kita biasanya akan terus sibuk, sehingga sulit konsentrasi atau susah fokus.

Stres dan cemas juga bisa menjadi penyebab sulit tidur, sehingga tubuh tidak bugar dan kurang energi.

Untuk mengatasi stres dan cemas, cobalah bangun kebiasaan mindfulness, rutin berolahraga, journaling, atau jika dirasa sangat menganggu, lakukanlah konseling atau bantuan profesional lainnya.

#3. Kebiasaan multitasking

Sekilas, multitasking seolah bisa meningkatkan produktivitas; mampu menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, tentu keren bukan?

Sayang, faktanya sungguh berbeda; multitasking justru mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus dan konsentrasi. Bahkan penelitian Universitas London menyebutkan, multitasking justru bisa menurunkan kemampuan otak.

Sebetulnya, sudah dari asalnya, otak kita tidak bisa memberikan perhatian pada beberapa hal dalam satu waktu. Melakukan beberapa pekerjaan sekaligus membuat pikiran menjadi terpecah, dan justru menurunkan kemampuan menyelesaikan tugas yang besar atau kompleks. Kualitas dari hasil pekerjaan juga berpotensi turun. Cara terbaik adalah single tasking, satu tugas pada satu waktu.

Media sosial tidak selalu menjadi penyebab susah fokus
Kebiasaan bekerja yang tidak mindful bisa jadi penyebab susah fokus

#4. Kurang tidur

Kurang tidur selain membuat kita kekurangan energi untuk beraktivitas, juga bisa menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, termasuk susah fokus dan konsentrasi. Saat kurang tidur kita juga akan cenderung mengalami kelelahan fisik dan mental.

Penting untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kualitas tidur agar kita mampu mempertahankan kemampuan fokus dan konsentrasi.

Kaum rebahan, selamat, akhirnya ada manfaatnya juga ya, rebahan kita! Eh, tapi jangan kebablasan, tetap ikuti jam tidur yang ideal. Bagaimanapun, hal yang berlebihan tetap tidak baik.

#5. Kesehatan mental terganggu

Beberapa kondisi kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, juga memengaruhi kemampuan kita untuk fokus dan konsentrasi.

Depresi dapat mengubah kemampuan berpikir, merusak kemampuan fokus, mengingat, memproses informasi, dan mengambil keputusan.

Tanda depresi setiap orang berbeda-beda, tapi jika Motivans akhir-akhir ini merasa kehilangan motivasi, tidak memiliki keinginan untuk beraktivitas (termasuk aktivitas yang Motivans sukai), mudah marah, kehilangan selera makan, sulit tidur, selalu merasa tidak punya energi, cobalah berkonsultasi pada dokter. Semakin cepat gangguan fokus diketahui, penyelesaian masalah pun akan lebih mudah ditemukan.

#6. Kebiasaan yang sudah otomatis

Kebiasaan yang tidak mindful, seperti yang Motiva gambarkan di paragraf awal, juga bisa menyebabkan susah fokus. Saat kita tidak menyadari aktivitas atau urutan pekerjaan yang kita lakukan, kinerja kita bisa menurun, sehingga waktu penyelesaian tugas pun menjadi lebih lama.

Karena itu, mulailah bangun kebiasaan mindful, sadari setiap aktivitas yang kita lakukan. Amati apa akibat dari setiap aktivitas; apakah menunggu loading satu aplikasi akan sama durasinya dengan waktu yang kita gunakan untuk mengintip Instagram; apakah urutan atau ritual memulai pekerjaan selama ini benar-benar membantu produktivitas dalam bekerja, dan lain sebagainya.

Menyadari setiap aktivitas atau tindakan yang kita lakukan akan membantu kita menyadari penyebab susah fokus dan konsentrasi.

A take away

Dari pembahasan di atas, susah fokus dapat kita atasi dengan

  • Menemukan akar masalah
  • Mencukupi kebutuhan tidur
  • Istirahat dengan teratur
  • Berlatih mindfulness

Terakhir, penting untuk menyadari, memperbaiki fokus dan konsentrasi adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan mudah menyerah dan teruslah berusaha untuk mencapai tujuan Motivans.

Tulisan ini bermanfaat? Bagikan Sekarang

Berlangganan Artikel

Dapatkan tulisan terbaru tentang produktivitas & pengembangan diri yang lain melalui email. GRATIS.

2 thoughts on “Susah Fokus Kerja? Mungkin ini Sebabnya”

Leave a Comment

On Key

Artikel Lainnya..

Produktif Sendirian, Percuma! Mengapa?

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita sudah tidak lagi asing dengan istilah gotong-royong bukan? Pelajaran gotong-royong yang sudah dikenalkan guru-guru kita semenjak kita duduk di bangku SD bahkan mungkin TK. Saya ingin mengajak anda untuk

produk digital

3 Cara Simpel Mengubah Keahlian Menjadi Produk Digital

Ketika Anda memiliki keahlian atau pengetahuan yang unik, mengubahnya menjadi produk digital yang sukses bisa menjadi pilihan cerdas. Namun, bagaimana cara Anda melakukannya? Dalam artikel ini, kami akan menguraikan tiga cara sederhana untuk mengoptimalkan keahlian