Bagi seorang ibu, melakukan aktivitas sehari-hari dengan mindful mungkin terasa seperti dongeng. Kesibukan pekerjaan rumah tangga, kantor, aktivitas sosial, membuat to-do list ibu seolah tidak ada habisnya.
Anggapan ini muncul karena mindfulness sering diartikan sebagai melakukan meditasi, atau diam di tempat sepi dalam kurun waktu tertentu.
Kenyataannya tidak demikian lho, Bu. Mindfulness tidak selalu harus bermeditasi, atau pergi menyepi selama berhari-hari. Walaupun ya, tentu saja, kalau bisa melakukan keduanya akan lebih baik.
Fakta lainnya, banyak ahli yang menyebutkan, mindfulness bisa membantu ibu untuk menjaga kesehatan mental. Ini karena mindfulness akan;
- Membantu meningkatkan hubungan ibu dengan diri sendiri juga orang lain
- Membantu meningkatkan hubungan ibu dengan anak
- Membantu mengurangi stres, rasa cemas, juga rasa kewalahan karena tugas dan peran yang ibu jalankan
- Membantu mengendalikan emosi
- Membantu menemukan passion dan purpose
- Membantu meningkatkan rasa percaya diri, fokus dan kejelasan dalam berpikir
Jadi, apa saja yang bisa ibu lakukan agar dapat mempraktekkan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari meskipun sibuk?
4 Ide mindfulness untuk ibu
#1. Cek diri sendiri
Ibu dapat memulai dengan memberi perhatian dan mengenali apa yang ibu rasakan dan butuhkan.
Menurut Michelle Berninger, doula kelahiran dan pasca pesalinan, sekaligus Kepala Operasional dari aplikasi Expectful, mindfulness sebetulnya tentang segala sesuatu yang kita lakukan dengan tujuan untuk merawat diri kita sendiri (self-care).
Hal-hal kecil yang kita lakukan, seperti mengambil jeda di antara aktivitas, istirahat lebih banyak saat tubuh mulai terasa ngilu-, bisa memberi dampak besar bagi kebahagiaan atau ketenteraman hidup kita.
“The most important relationship is the one you have with yourself.” - Diane Von Furstenberg
#2. Temukan cara ibu sendiri
Mempraktekkan mindfulness, sekali lagi, adalah tentang memberi perhatian pada apa yang kita rasakan dan apa yang dialami oleh pikiran kita.
Jadi, saat mencuci piring, memasak, atau bahkan saat bermain dengan anak, cobalah nikmati dan melambatlah sedikit agar ibu mampu menyadari sepenuhnya apa yang ibu lakukan di saat itu.
Jika tiba-tiba pikiran ibu melayang pada pekerjaan, atau tugas esok hari, akui saja, tapi kembalilah lagi pada apa yang sedang ibu lakukan.
Oya, mindfulness bukan tentang menghentikan pikiran, tapi tentang berada di sini, pada waktu saat ini.
Artikel Terkait: Mindful, Hidup Seperti Apakah Itu?
#3. Luangkan waktu
Tidak punya waktu untuk mengambil jeda? Selamat ibu, tidak sendiri.
Tapi perlu ibu ingat, waktu adalah sesuatu yang konstan, kita merasa memiliki atau tidak, ya, waktu akan tetap datang dan pergi sesuai “tugasnya”.
Karena itu cobalah meluangkan waktu setiap hari, meski hanya 5 menit. Beri tanda di kalender saat ibu berhasil melakukannya. mengetahui keberhasilan-keberhasilan kecil yang ibu buat, tentu menyenangkan bukan?
Oya, mempraktekkan mindfulness tidak selalu harus dalam durasi yang lama, atau malah sesuatu yang harus ibu tambahkan dalam to-do list. Mindful juga bisa ibu lakukan saat mandi, jalan ke pasar, atau malah menikmati kopi saat jeda istirahat di kantor.
#4. Fokus pada napas
Apa yang biasanya ibu lakukan saat begitu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan? Mengambil napas sejenak bukan? Dan itu ibu lakukan sesaat setelah menyadari tumpukan pekerjaan di hadapan ibu.
Ini terjadi karena sebetulnya ibu sedang mengalihkan perhatian, dari banyaknya pekerjaan ke napas yang ibu lakukan. Dengan cara ini ibu sedang melepaskan diri dari hal-hal yang ibu khawatirkan, atau cerita yang ibu gaungkan di dalam kepala ibu sendiri. Dengan bernapas ibu menjadi hadir di saat ini, tidak memikirkan masa depan atau masa lalu.
Jadi, jika ibu ingin lebih mindful setiap hari, cobalah melatih napas dalam hitungan 1-10, tahan selama 4 hitungan, dan hembuskan perlahan dalam hitungan 1-10 juga.
Oya, jangan lupa, latihlah ketiga latihan di atas dengan perlahan, dan satu per satu. Seperti saat kita membangun kebiasaan baik, pilihlah latihan yang paling mungkin ibu lakukan, dan jangan lupa bersabarlah dengan hasilnya. Karena untuk mempraktekkan mindfulness dalam keseharian kita, kita juga perlu bebas dari zona penghakiman.
Mindful Life, Seni Menjalani Hidup Bahagia dan Bermakna
Ingin belajar bagaimana hidup mindful sepenuhnya?
Kini telah hadir kembali buku Mindful Life edisi terbaru dari coach Darmawan Aji. Buku ini berisi pelajaran untuk hidup bahagia dan bermakna, yang berasal dari cerita dan kejadian sehari-hari.
Di dalamnya coach Aji menambahkan beberapa teori untuk membantu kita semakin mudah memahami apa makna dibalik kisah-kisah tersebut.