Self-Coaching, Modal Keterampilan untuk Sukses Karier dan Masa Depan

Kita sudah sering mendengar, modal sukses saat ini tidak hanya berupa keterampilan teknikal; keterampilan non-teknikal, seperti keterampilan berpikir, komunikasi, dan memecahkan masalah, termasuk keterampilan yang perlu dikuasai. Tapi, jika boleh menambahkan, menurut Motiva, masih ada satu lagi keterampilan yang sebaiknya perlu kita kuasai, yaitu Self-Coaching.

Term ini memang belum begitu populer di Indonesia, dan seperti memberi kesan jika term ini hanya . berlaku pada kategori psikologi dan coaching. Faktanya tidak demikian, Self-Coaching justru mengajak kita mengeksplorasi hal unik dalam diri agar mampu menggunakan, sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki.

Bagaimana Self-Coaching membantu meraih kesuksesan

Sudah banyak artikel, podcast, juga video yang menyebutkan bagaimana seorang atlit, selebriti, atau figur publik, mampu meraih kesuksesan karier dan kehidupan pribadi, setelah mereka meminta jasa seorang coach.

Memiliki seorang coach memang membantu kita dalam banyak hal, seperti

  • Membantu menyelesaikan hambatan atau permasalahan di waktu lampau,
  • Mendefinisikan ulang tujuan hidup sekaligus membuat rencana terstruktur untuk meraihnya,
  • Memberikan saran, sekaligus membantu untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki

Inilah mengapa mereka yang memiliki seorang coach dalam kariernya biasanya akan berkembang dengan pesat dan sukses meraih apa yang diimpikan.

Sayangnya, meski semua orang ingin sukses dan mungkin tidak menolak jika mendapat pelatihan seorang coach, karena beberapa keterbatasan, seringkali fasilitas ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.

Disinilah kemudian pentingnya Self-Coaching, sebuah aktivitas mandiri yang memungkinkan seseorang untuk mengaktualisasikan potensinya, menggerakkan diri menuju tujuan yang berharga dan menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi.

Sel-coaching modal sukses dengan melatih diri sendiri

Self-Coaching membantu kita mengambil kendali atas pilihan tindakan/ action yang ingin kita lakukan. Tentu saja pilihan ini diputuskan melalui pemikiran dan perencanaan yang bertarget, dan sadar untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan

Dr. Joseph Luciani , seorang psikologis klinis dan penulis buku “The Power of Self-Coaching“, menjelaskan Self-Coaching membantu mengurangi konflik dalam diri (seperti depresi, kecemasan, panik, dan hubungan yang tidak sehat); dan meringkasnya menjadi dua kata, ketidakamanan dan kendali diri. 

Saat mempelajari hal baru, atau ingin bertumbuh sebagai pribadi baru, rasa tidak nyaman biasanya akan timbul, misalkan rasa khawatir, mengkritik diri sendiri, perasaan terpaksa karena harus mengubah kebiasaan, dan lain sebagainya.

Self-Coaching membantu kita mengenali batasan juga cara terbaik yang perlu dilakukan agar gesekan psikologis dapat dikurangi.

Alasan lain mengapa Self-Coaching mampu membantu kesuksesan siapa pun

Alasan #1. Gratis

Karena proses pertumbuhan dan pembelajaran ini dilakukan oleh kita sendiri, maka biaya pembelajaran yang biasanya dikeluarkan untuk meng-hire seorang Coach, dapat dihilangkan.

Meskipun biaya yang perlu kita keluarkan untuk menggunakan jasa seorang coach, sepadan dengan hasil yang akan kita peroleh, seringkali biaya ini tidak terjangkau oleh banyak orang.

Terlebih, biasanya,- satu orang Coach hanya bersedia membantu beberapa orang saja. Karena itulah, jika kita dapat melatih diri kita sendiri untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan, maka masalah biaya, waktu atau kesempatan akan teratasi.

Alasan #2. Kecepatan proses pembelajaran dapat diatur

Karena proses pembelajaran ini tidak bergantung pada orang lain, maka kita dapat mempercepat atau memperlambat prosesnya.

Kecepatan tersebut dapat kita sesuaikan dengan situasi dan lingkungan belajar kita.

Berbeda saat kita menggunakan jasa seorang Coach, maka kita perlu meluangkan waktu untuk saling mengenal, juga menyesuaikan dan merumuskan proses pembelajaran yang tepat.

Dengan Self-Coaching, proses pengenalan dan penyesuaian satu sama lain dapat kita lewatkan. Perumusan metode pun akan lebih mudah dilakukan karena tidak ada yang mengenal lebih baik dibanding diri kita.

Alasan tambahan

Masih ada alasan lain yang membuat Self-Coaching menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesuksesan, membangun kebiasaan baru, atau malah mengurangi kebiasaan buruk.

Beberapa alasan tersebut adalah:

  • Kita lah yang memegang kendali penuh atas keberhasilan proses yang kita jalankan
  • Proses pembelajaran ini bisa membantu kita memperoleh rasa percaya diri, membulatkan tekad, dan sumber motivasi internal
  • Proses pembelajaran ini pada akhirnya akan menjadi respon otomatis saat kita menghadapi tantangan atau hambatan dari luar diri
  • Pola pikir Self-Coaching dapat membantu kita menjadi mentor untuk orang lain

Banyak sekali manfaat Self-Coaching dalam kehidupan personal bukan? Karena itu alangkah baiknya jika Motivans dapat menguasai ketrampilan yang satu ini.

Jika Motivans tertarik untuk mempelajari lebih jauh, Motiva merekomendasikan buku karya coach Darmawan Aji, yang berjudul Self-Coaching, Seni Mengelola Diri untuk Memaksimalkan Potensi.

Bagi Motivans yang lebih menyukai belajar Self-Coaching dengan praktek, silahkan mendaftar pada kelas Self-Coaching melalui tautan di bawah artikel ini.

Oya, sesekali coach Darmawan Aji juga membuka kelas zoominar dengan materi Self-Coaching. Karena itu jangan lupa follow akun Instagram Motiva untuk dapat info terbaru seputar kelas Self-Coaching, ya.

Leave a Comment