Self-love, Modal untuk Meraih Kesuksesan

Percayakah Sahabat Motiva, jika menerima diri sendiri, adalah modal awal untuk meraih banyak hal dalam hidup? Sepertinya memang tidak mungkin, tapi faktanya, self-love bisa menjadi sumber motivasi untuk tetap memperjuangkan cita-cita.

Bagaimana self-love dan pengaruhnya dalam mewujudkan cita-cita

Self-love sering diartikan sebagai kemampuan untuk menerima, menghormati, dan menghargai diri sendiri. Self-love tidak hanya mencakup bagaimana kita seharusnya memperlakukan diri sendiri, tapi juga kewajiban memperhatikan pikiran dan perasaan kita.

Dari pengertian self-love saja kita sudah dapat memahami bagaimana self-love akan membantu kita terus bertumbuh dan meraih cita-cita.

Sikap ini juga akan mempengaruhi bagaimana kita menetapkan dan mencapai tujuan. Karena dengan menerima diri sendiri kita tahu apa yang sebetulnya kita inginkan dan butuhkan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan lebih jelas bagaimana mencintai diri sendiri bisa membantu kita tumbuh dan mencapai tujuan setiap tahun.

#1. Self-love mendorong niat atau intensi

Proses mencintai diri sendiri seperti sebuah perjalanan yang panjang. Berlanjut dari satu poin ke poin berikutnya.

Tidak heran, jika setelah mampu mencintai diri sendiri, biasanya kita akan mulai membuat perbaikan, tidak hanya dari penampilan tapi juga pikiran termasuk spiritual.

Mencintai diri sendiri berfokus pada kebahagiaan. Seiring prosesnya, kita akan semakin menyadari ada di titik mana saat ini dan titik mana yang kita inginkan, kemudian menetapkan tujuan .

Saat merasa tujuan benar-benar selaras dengan makna, komitmen untuk mewujudkan visi pun menjadi lebih kuat, tidak mudah goyah atau khawatir salah membuat pilihan. Atau jika pun salah,  maka akan lebih mudah memaafkan dan melanjutkan perjalanan.

Self-love, peduli pada diri sendiri, memungkinkan kita selalu terhubung dengan tujuan yang telah ditetapkan.

mencintai diri sendiri menciptakan resiliensi

#2. Self-love sebagai sumber motivasi

Mempertahankan semangat meraih tujuan bukan hal yang mudah. Apalagi di saat yang sama kita juga menyadari jika tujuan tersebut adalah sebuah perjalanan panjang, penuh tantangan dan hambatan.

Pengalaman gagal, sadar kekurangan, bisa saja melemahkan motivasi. Namun dengan self-love, kita akan menyadari jika kekurangan bisa disiasati dengan kolaborasi, misalnya. Mengubah tugas besar atau sulit menjadi milestone-milestone kecil yang patut dihargai pencapaiannya.

Saat kita dengan sungguh-sungguh menciptakan tujuan dan yang bersesuaian dengan diri, secara alami kita pun akan termotivasi. Praktek self-love menanamkan kebaikan, memberi dorongan yang membantu mengatasi hambatan dan tantangan menuju tujuan hidup yang telah ditentukan.

#3. Self-love sebagai sumber resiliensi

Kita sering mendengar nasehat jika perbedaan orang gagal dan sukses adalah pada kemampuannya untuk bangkit kembali (resiliensi). Disinilah rasa mencintai diri sendiri membantu kita mempersiapkan diri jika usaha gagal di tengah jalan.

Self-love tidak hanya membuat kita menyadari hambatan potensial selama proses mencapai tujuan, tapi juga membantu menyadari hambatan dan tantangan adalah hal yang biasa, sesuatu yang tidak dapat kita hindari.

Secara tidak langsung, self-love membuat kita sadar jika kesalahan, kegagalan, atau kemunduran adalah bagian dari proses yang tidak bisa dihindari. Alih-alih menjadi putus ada, menyerah, dan kemudian meninggalkan jalan menuju cita-cita, self-love membantu kita berjalan dan menuju tujuan awal.

Self-love akan membuat kita sadar, ada banyak hal yang memang di luar kendali, menjadikan kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan melakukan perbaikan.

Seperti guru kita coach Darmawan Aji sering ajarkan, jika awal perbaikan dan pertumbuhan adalah penerimaan diri. Dan begitulah self-love membantu kita menuju kesuksesan, sikap ini akan menjadi sumber kekuatan dari dalam diri untuk terus membuat perbaikan dan bermanfaat untuk sesama.

Leave a Comment